Prestasi membanggakan diraih Sarah Ervinda Rudianto,Duta Muda Lingkungan Dunia asal Indonesia yang meraih Best Project dalam ajang Bayer Young Environmental Envoy (BYEE) di Leverkusen,Jerman.
Sarah,demikian dia biasa disapa,berhasil menyisihkan 46 finalis lainnya dari 18 negara.Proyek eksperimennya di Desa Kidang Pananjung,Cililin, Jawa Barat dengan membuat bioreaktoruntuk mengolah kotoran hewan dan sampah organik menjadi biogas dan pupuk organik,dinilai tim juri sebagai proyek terbaik di antara para finalis lainnya. ”Proyek yang dikerjakan Sarah ini mempunyai dampak ekonomi yang sangat bagus, juga sangat memungkinkan untuk diterapkan.Proyeknya sangat simpel,tidak membutuhkan biaya yang tinggi,tapi bisa dilakukan secara berkelanjutan.
Karena itu,tim juri memutuskan memilihnya sebagai yang terbaik,”ujar Georgina Guillem,salah satu juri dalam ajang yang digelar Bayer AG ini. Selain itu,proyek yang dibuat juga sangat berkarakter, cocok untuk diterapkan di desa terpencil seperti Desa Kidang Pananjung yang mayoritas penduduknya masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Apalagi,kayu bakar yang digunakan warga di desa tersebut didapatkan dari hasil penebangan liar di hutan. Bahkan karena maraknya penebangan liar,pada 2009 lalu,wilayah hutan di desa tersebut mengalami longsor.
Tepuk tangan langsung membahana di Halle Tor 2,Kota Koln,begitu nama Sarah dari Indonesia diumumkan sebagai pemenang.Atas prestasi ini, Sarah berhak menerima hadiah uang 1.000 euro dan trofi. ”Senang banget,”ungkap mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) ini dengan senyum mengembang,seusai menerima penghargaan tersebut,Kamis (20/10) malam waktu setempat. Perempuan kelahiran Bandung,11 November 1990 itu berencana memanfaatkan hadiah yang dia terima untuk melanjutkan proyeknya,agar masyarakat di desa dengan 400 kepala keluarga (KK) tersebut seluruhnya bisa beralih menggunakan biogas.
”Saya ingin membuat percontohan di tiap-tiap RW, sehingga nantinya semua warga bisa memanfaatkan biogas,”ungkapnya. Sementara itu,posisi runner-up diraih Maria Rosa Reyes Acosta dari Ekuador atas proyek eksperimennya memisahkan kandungan merkuri dalam air secara alami dengan memanfaatkan tanaman Anabaena-Azola. ”Tanaman ini mengandung bakteri yang bisa memisahkan kandungan merkuri dalam air secara alamiah,”ujar mahasiswi Jurusan Teknik Kimia Espol,Ekuador ini. BYEE 2011 juga memilih satu lukisan bertema lingkungan terbaik kategori anak-anak.
Untuk lomba ini, lukisan karya Lara Gracia,10, dari Argentina terpilih sebagai yang terbaik. Corporate Communication Staff PT Bayer Indonesia MelfianaTinambunan mengaku bangga atas prestasi yang diraih wakil dari Indonesia ini. Menurut dia,proyek yang dikerjakan Sarah memang sangat aplikatif dan mempunyai manfaat yang riil sebagai solusi energi alternatif dan penyelamatan lingkungan.
Laporan Wartawan SINDO
ABDUL ROCHIM
JERMAN
Commentnya please
0 komentar:
Posting Komentar